Network
/photo/2022/07/12/2369227245.jpg)
jatinangorku.com - Pemerintah Kota Bandung tengah mengembangkan konsep baru untuk layanan angkutan kota yang dinamakan Angkot Utama. Inovasi ini merupakan bagian dari transformasi besar-besaran sistem transportasi umum di kota tersebut dengan tujuan utama meningkatkan kenyamanan dan efisiensi bagi para penumpang.
Angkot Utama dirancang sebagai angkutan kota modern yang dilengkapi dengan pendingin udara (AC), sehingga memberikan kenyamanan lebih dibandingkan angkot konvensional.
Selain itu, kendaraan ini juga akan terintegrasi dengan moda transportasi lain, seperti Bus Rapid Transit (BRT) Metro Jabar Trans, untuk memudahkan perpindahan penumpang antar moda transportasi.
Salah satu perubahan signifikan adalah penghapusan praktik ngetem, yaitu berhenti lama menunggu penumpang yang selama ini menjadi keluhan utama masyarakat pengguna angkot di Bandung.
Angkot Utama akan beroperasi dengan pola transit yang lebih teratur; kendaraan akan terus bergerak sesuai rute tanpa berhenti lama, sehingga waktu perjalanan penumpang menjadi lebih efisien.
Baca Juga: Pemkot Bandung Siapkan Angkot Pintar Berbasis Aplikasi dengan Sistem Langganan Rp100 Ribu Mulai 2026
Selain itu, sopir Angkot Utama akan mendapatkan status sebagai pegawai resmi pemerintah dengan gaji tetap, menggantikan sistem setoran harian yang selama ini berlaku. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme dan pelayanan sopir. Sopir akan direkrut melalui seleksi ketat yang menjamin mereka bekerja sesuai jadwal dan memberikan pelayanan ramah kepada penumpang.
Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, menyatakan bahwa program ini akan menghilangkan sistem “narik setoran” dan menghadirkan angkot yang ber-AC serta nyaman. Ia juga menegaskan bahwa sopir akan menjalani tes rekrutmen dan terdaftar resmi sebagai pegawai pemerintah.
Rute Angkot Utama dirancang menjangkau hingga ke tingkat kelurahan, sehingga warga yang tinggal di daerah pelosok kota dapat lebih mudah mengakses transportasi umum. Pemerintah Kota Bandung menargetkan pengadaan sebanyak 1.000 unit Angkot Utama setiap tahun dengan total 4.000 unit dalam empat tahun ke depan, meskipun realisasinya akan disesuaikan dengan kemampuan anggaran daerah.
