jatinangorku.com - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menegaskan bahwa pengumpulan dana dari Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemprov Jabar untuk bonus Persib Bandung sebagai juara Liga 1 bersifat sepenuhnya sukarela. Ia menyatakan tidak masalah apabila total sumbangan ASN belum mencapai target yang ditetapkan, yakni Rp1 miliar.
Menurut Dedi, hingga Sabtu, 28 Juni 2025, dana yang terkumpul dari para ASN baru mencapai sekitar Rp400 juta. Meski demikian, ia menegaskan agar tidak ada paksaan dalam pengumpulan dana tersebut.
"Kalau baru Rp400 juta, ya sudah, itu sesuai kemampuan. Jangan sampai memaksa," ujarnya di Cirebon.
Dedi menekankan bahwa iuran ini harus disesuaikan dengan kemampuan masing-masing ASN dan tidak boleh menjadi beban. "Sumbangan sukarela harus berdasarkan kemampuan, kalau ASN hanya mampu segitu, tidak apa-apa," tambahnya.
Baca Juga: Dedi Mulyadi Siapkan Dana APBD Perubahan 2025 untuk Lunasi Tunggakan BPJS Kesehatan Rp335 Miliar
Selain dana dari ASN, Dedi Mulyadi juga telah memberikan bonus Rp1 miliar dari dana pribadinya sebagai bentuk apresiasi kepada Persib Bandung. Dana tersebut sudah diserahkan secara simbolis kepada klub juara Liga 1 Indonesia itu. Untuk pengumpulan dana dari ASN, Sekretaris Daerah Jawa Barat, Herman Suryatman, ditugaskan mengoordinasi prosesnya.
Dedi juga mengingatkan bahwa dana bonus ini tidak boleh berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
"Bonus ini bukan dari APBD, tidak boleh menggunakan dana pemerintah," tegasnya saat memberikan sambutan di hadapan ribuan Bobotoh di Gedung Sate, Bandung, pada akhir Mei 2025.
Sebelumnya, Dedi berkomitmen memberikan total bonus Rp2 miliar untuk Persib Bandung, terdiri dari Rp1 miliar dana pribadi dan Rp1 miliar hasil iuran sukarela pejabat dan ASN Pemprov Jabar. Namun, hingga kini, pengumpulan dana dari ASN belum mencapai target tersebut dan Gubernur mengingatkan agar tidak ada paksaan dalam pengumpulan dana.